Tampilkan postingan dengan label kurikulum 2013. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kurikulum 2013. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 Oktober 2016

Terbaru 2020 - Sejarah kurikulum Indonesia

Resep Masakan Terbaru

Tahukan sobat pendidik bahwa negeri kita menggukanan kurikulum sejak kapan?
Nah berikut ulasan singkat mengenai sejarah kurikulum di Indonesia.

Sejarah kurikulum indonesia
gbr : www.asme.org


1. Kurikulum 1947
Kurikulum yang mulai diaplikasikan pada 1950 ini dikenal dengan istilah leer plan yang dalam bahasa Belanda artinya rencana pelajaran. Dikarenakan pada masa itu Indonesia masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan, sistem pendidikannya pun masih kental oleh pengaruh Belanda. Oleh karena itu, kurikulum ini meneruskan yang sudah digunakan oleh Belanda sebelumnya. Ciri utama dari kurikulum ini adalah menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan bangsa lain.

2. Kurikulum 1952
Tahun 1952, kurikulum Indonesia mengalami penyempurnaan. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Cirinya adalah setiap isi pelajaran harus bisa dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

3. Kurikulum 1964
Pada kurikulu 1964, pemerintah menginginkan agar rakyat mendapatkan pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD. Dengan begitu, mata pelajaran diklasifikasikan menjadi lima kelompok bidang studi, yaitu moral, kecerdasan, emosional/artistik, keterampilan, dan jasmani.
Kelima hal tersebut dikenal juga dengan program Pancawardhana. Ada juga yang menyebutkan bahwa Pancawardhana berfokus pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral.

4. Kurikulum 1968
Ditujukan untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Oleh karena itu mata pelajaran yang dibuat lebih bersifat teoritis. Kurikulum ini juga menekankan pendekatan organisasi dalam materi pelajaran, seperti kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.

5. Kurikulum 1975
Pengganti kurikulum 1968 ini bertujuan agar pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien. Kurikulum ini dipengaruhi oleh konsep di bidang manajemen yang terkenal pada masa itu, yaitu MBO (management by objective). Tujuan, materi, dan metode pengajaran diatur secara rinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Masa ini dikenal dengan istilah “satuan pelajaran”, yaitu rencana pelajaran dibuat untuk setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi menjadi petunjuk umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi. Kurikulum ini banyak mendapat kritik karena setiap guru menjadi sibuk karena harus menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.

6. Kurikulum 1984
Kurikulum ini sering disebut juga kurikulum 1975 yang disempurnakan. Salah satu tokoh penting dibalik lahirnya kurikulum ini adalah Dr. Conny R. Semiawan, Kepala Pusat Kurikulum Depdiknas tahun 1980-1986. Menggunakan process skill approach, di mana siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok lalu diperintahkan untuk mengamati sesuatu, mendiskusikannya, setelah itu membuat laporan. Model ini disebut juga dengan Cara Belajar Aktif Siswa (CBSA) atau Student Active
Learning (SAL). Namun, banyak sekolah yang merasa sistem ini kurang efektif karena suasana kelas dianggap tidak kondusif untuk belajar. Penolakan CBSA pun banyak bermunculan.

7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
Merupakan perpaduan antara kurikulum 1975 dan kurikulum 1984. Tujuannya adalah untuk menekankan agar siswa lebih memahami konsep dan terampil dalam menyelesaikan soal dan masalah. Sistem pembelajarannya satu tahun dibagi menjadi tiga caturwulan. Jadi, diharapkan agar siswa dapat menerima materi pelajaran yang lebih banyak. Beban belajar siswa yang dianggap terlalu berat menyebabkan bertebarannya berbagai macam kritik terhadap kurikulum ini.

8. Kurikulum 2004
Kurikulum ini dikenal dengan sebutan Kurikulum Berbasis Kompetisi (KBK). Menurut Depdiknas, KBK adalah seperangkat rencana pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah. Setiap mata pelajaran memiliki rincian kompetensi apa yang harus dicapai oleh siswa.

Namun, terdapat kerancuan pada sistem ini. Alat ukur pencapaian kompetensi siswa hanya berupa Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Nasional yang jawaban dari soalnya adalah pilihan ganda. Jika tujuannya adalah mengasah kompetensi siswa, seharusnya alat ukurnya lebih banyak praktik atau soal uraian agar pemahaman lebih terlihat.

9. Kurikulum 2006
Pada tahun 2006, KBK dihentikan dan diganti oleh KTSP (Kurikulum Tingkat Stuan Pendidikan). Jika dilihat, kurikulum ini tidak jauh berbeda dengan Kurikulum 2004. Hanya saja KTSP lebih memberi kebebasan kepada guru untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan, kondisi siswa, dan kondisi sekolah. Depdiknas telah menetapkan kerangka dasar (KD), standar kompetensi kelulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) untuk setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan. Jadi, sistem pembelajaran dan silabus merupakan wewenang dari sekolah dikoordinasikan dan disupervisi oleh pemerintah Kabupaten/Kota. Pada akhir tahun 2012, KTSP akhirnya diganti dengan kurikulum baru karena diangap kurang berhasil.

10. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 atau biasa disebut dengan Kurtilas merupakan peralihan pemerintahan antara Presiden SBY dan Presiden Jokowi. Kurtilas memiliki empat aspek penilaian, yaitu pengetahuan, sikap, keterampilan, dan perilaku. Anies Baswedan sempat menghentikan pelaksanaan Kurtilas di beberapa sekolah untuk mengevaluasi ulang kurikulum ini. Pada tahun 2016, kurikulum ini telah direvisi dan kembali diberlakukan di beberapa sekolah.

Nah, sobat pernah merasakan kurikulum yang mana saja??
SIlakan sharing di komentar :)

Kamis, 28 Juli 2016

Terbaru 2020 - Bukti dan Testimoni Pemesan RPP

Resep Masakan Terbaru

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.



Kami dari admin blog infodunia-pendidikan.blogspot.com mengucapkan terima kasih banyak kepada para pelanggan yang telah menggunakan jasa kami, yaitu jasa pembuatan RPP dan SilabusDimana dalam beberapa waktu setelah kami buka jasa ini kami mendapatkan banyak order, suka duka sebagai penjual jasa juga telah kami rasakan.
Bahkan ada saja yang setelah dibuatkan RPP-nya tidak mau membayar dan membatalkan sepihak. (Mungkin lain kali akan kami sebarkan identitasnya, sehingga bagi rekan-rekan yang juga berjualan jasa bisa terhindar dari orang semacam ini).

Terlepas dari itu semua berikut bukti bahwa kami infodunia-pendidikan.blogspot.com tidak melakukan tipu-tipu dalam bisnis jasa ini. Kami bekerja dengan profesional namun tetap memperhitungkan kemampuan rekan-rekan guru sekalian.

Testimoni 1
Testimoni 1

Testimoni 2
Testimoni 2

Testimoni 3
Testimoni 3


Tidak semua order pembuatan RPP kami sanggupi, banyak juga yang tidak mampu kami kerjakan sehingga kami benar-benar fokus dalam melayani sesuai kemampuan kami.

Demikian postingan kali ini tentang Bukti dan testimoni Pemesan RPP dari rekan-rekan guru sekalian yang telah menjadi pelanggan kami.
walaupun mungkin masih banyak kekurangan kami, seperti yang telah kami jelaskan, di halaman pemesanan, bahwa kami tidak mungkin membuat RPP 100% untuk anda karena pastilah butuh campur tangan anda sebagai guru/tenaga pendidik sendiri yang paling memahami dan mengerti tentang tugas dan mata pelajaran yang anda ajarkan untuk bisa melengkapi RPP ini hingga 100%.

Semoga pelayanan kami bisa lebih baik. kritik dan saran silakan dikomentar.

Jumat, 12 Desember 2014

Terbaru 2020 - Keputusan Menteri Pendidikan Mengenai Kurikulum 2013

Resep Masakan Terbaru

Infodunia-Pendidikan.blogspot.com. Assalamualaikum. Dikalangan tenaga pendidik dan kependidikan mungkin sudah banyak mendengar mengenai perkembangan Kurikulum 2013 yang sementara akan dihentikan di sebagian besar sekolah. Namun mungkin masih ada yang ragu bagaimana sebenarnya. Sebagai bentuk informasi kepada rekan pendidik sekalian, kali ini admin akan melampirkan surat dari
Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah Anies Baswedan. Berikut Isi suratnya agar jelas mengenai berita tersebut.

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan pelaksanaan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013


subyek: Pelaksanaan Kurikulum 2013

Nomor                  : 179342/MPK/KR/2014                                                           5 Desember 2014
Hal                        : Pelaksanaan Kurikulum 2013

Yth. Ibu / Bapak Kepala Sekolah
di
Seluruh Indonesia

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.

Semoga Ibu dan Bapak Kepala Sekolah dalam keadaan sehat wal afiat, penuh semangat dan bahagia saat surat ini sampai. Puji dan syukur selalu kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya pada Ibu dan Bapak serta semua Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang telah menjadi pendorong kemajuan bangsa Indonesia lewat dunia pendidikan.
Melalui surat ini, saya ingin mengabarkan terlebih dahulu kepada Kepala Sekolah tentang Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan pelaksanaanKurikulum 2013, sebelum keputusan ini diumumkan kepada masyarakat melalui media massa.
Sebelum tiba pada keputusan ini, saya telah memberi tugas kepada Tim Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 untuk membuat kajian mengenai penerapan Kurikulum 2013 yang sudah berjalan dan menyusun rekomendasi tentang penerapan kurikulum tersebut ke depannya.
Harus diakui bahwa kita menghadapi masalah yang tidak sederhana karena Kurikulum 2013 ini diproses secara amat cepat dan bahkan sudah ditetapkan untuk dilaksanakan di seluruh tanah air sebelum kurikulum tersebut pernah dievaluasi secara lengkap dan  menyeluruh.
Seperti kita ketahui, Kurikulum 2013 diterapkan di 6.211 sekolah sejak Tahun Pelajaran 2013/2014 dan di semua sekolah di seluruh tanah air pada Tahun Pelajaran 2014/2015. Sementara itu, Peraturan Menteri nomor 159 Tahun 2014 tentang evaluasi Kurikulum 2013 baru dikeluarkan tanggal 14 Oktober 2014, yaitu tiga bulan sesudah Kurikulum 2013 dilaksanakan di seluruh Indonesia.
Pada Pasal 2 ayat 2 dalam Peraturan Menteri nomor 159 Tahun 2014 itu menyebutkan bahwa Evaluasi Kurikulum bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai:
  1. Kesesuaian antara Ide Kurikulum dan Desain Kurikulum;
  2. Kesesuaian antara Desain Kurikulum dan Dokumen Kurikulum;
  3. Kesesuaian antara Dokumen Kurikulum dan Implementasi Kurikulum; dan
  4. Kesesuaian antara Ide Kurikulum, Hasil Kurikulum, dan Dampak Kurikulum.
Alangkah bijaksana  bila evaluasi sebagaimana dicantumkan dalam pasal 2 ayat 2 dilakukan secara lengkap dan menyeluruh sebelum kurikulum baru ini diterapkan di seluruh sekolah. Konsekuensi dari penerapan menyeluruh sebelum evaluasi lengkap adalah bermunculannya masalah-masalah yang sesungguhnya bisa dihindari jika proses perubahan dilakukan secara lebih seksama dan tak terburu-buru.
Berbagai masalah konseptual yang dihadapi antara lain mulai dari soal ketidakselarasan antara ide dengan desain kurikulum hingga soal ketidakselarasan gagasan dengan isi buku teks. Sedangkan masalah teknis penerapan seperti berbeda-bedanya kesiapan sekolah dan guru, belum meratanya dan tuntasnya pelatihan guru dan kepala sekolah, serta penyediaan buku pun belum tertangani dengan baik. Anak-anak, guru dan orang tua pula yang akhirnya harus menghadapi konsekuensi atas ketergesa-gesaan penerapan sebuah kurikulum. Segala permasalahan itu memang ikut melandasi pengambilan keputusan terkait penerapan Kurikulum 2013 ke depan, namun yang menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan ini adalah kepentingan anak-anak kita.
Maka dengan memperhatikan rekomendasi tim evaluasi implementasi kurikulum, serta diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan, saya memutuskan untuk:
  1. Menghentikan pelaksanaan Kurikum 2013 di sekolah-sekolah yang baru menerapkan satu semester, yaitu sejak Tahun Pelajaran 2014/2015. Sekolah-sekolah ini supaya kembali menggunakan Kurikulum 2006. Bagi Ibu/Bapak kepala sekolah yang sekolahnya termasuk kategori ini, mohon persiapkan sekolah untuk kembali menggunakan Kurikulum 2006 mulai semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015. Harap diingat, bahwa berbagai konsep yang ditegaskan kembali di Kurikulum 2013 sebenarnya telah diakomodasi dalam kurikulum 2006, semisal penilaian otentik, pembelajaran tematik terpadu, dll. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi guru-guru di sekolah untuk tidak mengembangkan metode pembelajaran di kelas. Kreatifitas dan keberanian guru untuk berinovasi dan keluar dari praktik-praktik lawas adalah kunci bagi pergerakan pendidikan Indonesia.
  2. Tetap menerapkan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang telah tiga semester ini menerapkan, yaitu sejak Tahun Pelajaran 2013/2014 dan menjadikan sekolah-sekolah tersebut sebagai sekolah pengembangan dan percontohan penerapan Kurikulum 2013. Pada saat Kurikulum 2013 telah diperbaiki dan dimatangkan lalu sekolah-sekolah ini (dan sekolah-sekolah lain yang ditetapkan oleh Pemerintah) dimulai proses penyebaran penerapan Kurikulum 2013 ke sekolah lain di sekitarnya. Bagi Ibu dan Bapak kepala sekolah yang sekolahnya termasuk kategori ini, harap bersiap untuk menjadi sekolah pengembangan dan percontohan Kurikulum 2013. Kami akan bekerjasama dengan Ibu/Bapak untuk mematangkan Kurikulum 2013 sehingga siap diterapkan secara nasional dan disebarkan dari sekolah yang Ibu dan Bapak pimpin sekarang. Catatan tambahan untuk poin kedua ini adalah sekolah yang keberatan menjadi sekolah pengembangan dan percontohan Kurikulum 2013, dengan alasan ketidaksiapan dan demi kepentingan siswa, dapat mengajukan diri kepada Kemdikbud untuk dikecualikan.
  3. Mengembalikan tugas pengembangan Kurikulum 2013 kepada Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pengembangan Kurikulum tidak ditangani oleh tim ad hoc yang berkerja jangka pendek. Kemdikbud akan melakukan perbaikan mendasar terhadap Kurikulum 2013 agar dapat dijalankan dengan baik oleh guru-guru kita di dalam kelas, serta mampu menjadikan proses belajar di sekolah sebagai proses yang menyenangkan bagi siswa-siswa kita.
Kita semua menyadari bahwa kurikulum pendidikan nasional memang harus terus menerus dikaji sesuai dengan waktu dan konteks pendidikan di Indonesia untuk mendapat hasil terbaik bagi peserta didik. Perbaikan kurikulum ini mengacu pada satu tujuan utam, yaitu untuk meningkatkan mutu ekosistem pendidikan Indonesia agar anak-anak kita sebagai manusia utama penentu masa depan negara dapat menjadi insan bangsa yang: (1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggungjawab; (2) menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; dan (3) cakap dan kreatif dalam bekerja. Adalah tugas kita semua untuk bergandengan tangan memastikan tujuan ini dapat tercapai, demi anak-anak kita.
Pada akhirnya kunci untuk pengembangan kualitas pendidikan adalah pada guru. Kita tidak boleh memandang bahwa pergantian kurikulum secara otomatis akan meningkatkan kualitas pendidikan. Bagaimanapun juga di tangan gurulah proses pengingkatan itu bisa terjadi dan di tangan Kepala Sekolah yang baik dapat terjadi peningkatan kualitas ekosistem pendidikan di sekolah yang baik pula. Peningkatan kompetensi guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan akan makin digalakkan sembari kurikulum ini diperbaiki dan dikembangkan.
Pada kesempatan ini pula, saya juga mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah Ibu dan Bapak Kepala sekolah berikan demi majunya pendidikan di negeri kita ini. Di Bawah bimbingan Ibu dan Bapak-lah masa depan pendidikan, pembelajaran, dan pembudayaan anak-anak kita akan terus tumbuh dan berkembang. Semoga berkenan menyampaikan salam hangat dan hormat dari saya kepada semua guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang dipimpin oleh Ibu dan bapak. Bangsa ini menitipkan tugas penting dan mulia pada Ibu dan Bapak sekalian untuk membuat masa depan lebih baik. Semoga Tuhan yang Maha Esa selalu melindungi kita semua dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan kebudayaan nasional
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
                                                                                 Jakarta, 5 Desember 2014
                                                                                Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 


                                                                                Anies Baswedan

Demikian Artikel kali ini mengenai Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan pelaksanaanKurikulum 2013, Semoga Bermanfaat.

Kamis, 13 November 2014

Terbaru 2020 - Modul Pegangan guru Sejarah Indonesia SMA/SMK Kurikulum 2013

Resep Masakan Terbaru

Infodunia-pendidikan.blogspot.com. Assalamualaikum... Pada kesempatan sebelumnya saya telah membagikan Modul Pegangan Guru Kewirausahaan dan Prakarya  SMA/SMK Kurikulum 2013. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan share Modul Lengkap pegangan guru Sejarah Indonesia SMA/SMK Kurikulum 2013 sebagai bekal guru PJOK dalam menerapkan Kurikulum 2013 pada tempat tugasnya. Secara umum modul ini sama dengan modul lainnya. Namun pada beberapa bagian, terutama pada penjelasan Model-model pembelajaran dan contoh RPP pada modul ini sudah mengarah khusus pada mata Sejarah Indonesia SMA/SMK.



Download Modul pegangan guru Sejarah Indonesia SMA/SMK
Modul Sejarah Indonesia SMA/SMK

Hal ini tentu akan sangat membantu guru Sejarah Indonesia untuk menerapkan kurikulum 2013 di sekolahnya bertugas. Mungkin anda bertanya-tanya, apa saja yang terdapat dalam modul ini?
Isi dari Modul ini saya rasa sangat lengkap dan praktis. Karena semua aspek kurikulum 2013 dijabarkan secara spesifik dan rinci, mulai dari latar belakang kurikulum 2013, hingga sistem penilaian kurikulum 2013 dan masih banyak lagi. Ada juga materi tentang pelatihan kurikulum 2013 seperti membuat RPP, menganalisis buku guru dan buku siswa dan lainnya.




Berikut isi dari modul Panduan Guru 
Sejarah Indonesia SMA/SMK Kurikulum 2013 :
 Baca Juga : Download RPP Matematika SMK teknik Kelas X
  1. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013
  2. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013
  3. SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013
  4. Pendekatan, Penilaian dan Model-model Pembelajaran pada Kurikulum 2013
  5. Materi Pelatihan 2: Analisis Buku (Analisis Buku Guru dan Siswa )
  6. Materi Pelatihan 3: Perancangan Pembelajaran dan Penilaian
  7. Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-model Pembelajaran Sejarah Indonesia
  8. Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran Sejarah Indonesia
  9. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam Rapor
  10. Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing
  11. Analisis Video Pembelajaran
  12. Penyusunan RPP
Bagaimana ? Cukup Lengkap bukan? yang menarik dari modul ini adalah contoh penerapan kurikulum 2013 sudah berkaitan dengan mata pelajaran Sejarah Indonesia SMA/SMK. Jadi bagi rekan-rekan guru Bahasa Indonesia tidak perlu bingung lagi untuk menyesuaikan mata pelajarannya.







Silakan download : 
Modul Pegangan guru Sejarah Indonesia SMA/SMK Kurikulum 2013

Demikian artikel kali ini mengenai Modul Pegangan guru Sejarah Indonesia SMA/SMK Kurikulum 2013.
Semoga Bermanfaat. 
 

Sabtu, 01 November 2014

Terbaru 2020 - Download Modul pegangan guru Kewirausahaan dan Prakarya SMA/SMK

Resep Masakan Terbaru

Infodunia-pendidikan.blogspot.com. Assalamualaikum... Pada kesempatan sebelumnya saya telah membagikan Modul Pegangan Guru BK SMA/SMK Kurikulum 2013. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan share Modul Lengkap pegangan guru Kewirausahaan dan Prakarya SMA/SMK Kurikulum 2013 sebagai bekal guru PJOK dalam menerapkan Kurikulum 2013 pada tempat tugasnya. Secara umum modul ini sama dengan modul lainnya. Namun pada beberapa bagian, terutama pada penjelasan Model-model pembelajaran dan contoh RPP pada modul ini sudah mengarah khusus pada mata pelajaran Kewirausahaan dan Prakarya.


Download Modul pegangan guru Kewirausahaan dan Prakarya SMA/SMK
Modul Kewirausahaan dan Prakarya SMA/SMK
Hal ini tentu akan sangat membantu guru Kewirausahaan dan Prakarya untuk menerapkan kurikulum 2013 di sekolahnya bertugas. Mungkin anda bertanya-tanya, apa saja yang terdapat dalam modul ini?
Isi dari Modul ini saya rasa sangat lengkap dan praktis. Karena semua aspek kurikulum 2013 dijabarkan secara spesifik dan rinci, mulai dari latar belakang kurikulum 2013, hingga sistem penilaian kurikulum 2013 dan masih banyak lagi. Ada juga materi tentang pelatihan kurikulum 2013 seperti membuat RPP, menganalisis buku guru dan buku siswa dan lainnya.

Berikut isi dari modul Panduan Guru Kewirausahaan dan Prakarya SMA Kurikulum 2013 :

 

  1. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013
  2. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013
  3. SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013
  4. Pendekatan, Penilaian dan Model-model Pembelajaran pada Kurikulum 2013
  5. Materi Pelatihan 2: Analisis Buku (Analisis Buku Guru dan Siswa )
  6. Materi Pelatihan 3: Perancangan Pembelajaran dan Penilaian
  7. Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-model Pembelajaran Kewirausahaan dan Prakarya
  8. Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran Kewirausahaan dan Prakarya
  9. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam Rapor
  10. Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing
  11. Analisis Video Pembelajaran
  12. Penyusunan RPP
Bagaimana ? Cukup Lengkap bukan? yang menarik dari modul ini adalah contoh penerapan kurikulum 2013 sudah berkaitan dengan mata pelajaran Kewirausahaan dan Prakarya. Jadi bagi rekan-rekan guru Bahasa Indonesia tidak perlu bingung lagi untuk menyesuaikan mata pelajarannya.


Silakan download : Modul Pegangan Guru Kewirausahaan dan Prakarya SMA/SMK Kurikulum 2103


Semoga Bermanfaat.

Minggu, 26 Oktober 2014

Terbaru 2020 - Contoh Penilaian Autentik Mata Pelajaran Matematika

Resep Masakan Terbaru



infodunia-pendidikan.blogspot.com. Kurikulum 2013 menuntut sistem penilaian Autentik. Sehingga metode penilaian agak berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Mungkin sebagian rekan pendidik masih kebingungan dengan sistem penilaian autentik ini. Pada kesempatan ini admin ingin share Contoh Penilaian Autentik Mata pelajaran Matematika.

penilaian autentik matematika
Penilaian autentik
 
Berikut ini contoh  penilaian autentik:
1.     Pengamatan langsung (observasi)
Sesungguhnya pengamatan langsung ini sering kita lakukan dalam kegiatan pembelajaran, namun dengan dipersiapkan secara nyata akan lebih membantu dalam melakukan pengamatan, walaupun sekedar menyiapkan catatan. Contoh dari hasil pengamatan kelas didapatkan
Nama Siswa
Hasil Pengamatan
Jabar
Jabar tidak begitu menanggapi jika ditanya teman sebangkunya
Alfa
Alfa tidak memahami pencoretan dalam persamaan, karena untuk menentukan nilai  dia melakukan pengerjaan:
Trigono
Trigono sering keliru dalam mengalikan dan menjumlah kan pecahan
Gamma
Gamma berpikirnya divergen dan sangat terampil dalam menggunakan jangka.
... dst




2.    Tanya jawab
Wujud dari tanya jawab ini boleh saja berupa kegiatan presentasi oleh siswa atau tanya jawab secara personal.
 

3.         Tugas
Gambaran mengenai perkembangan kualitas belajar matematika dapat dilihat dari tugas yang diselesaikan. Tugas dapat dapat dikaitkan dengan fenomena lingkungan atau bisa juga murni mengenai konsep yang ada di matematika. Oleh karena penilaiannya setelah tugas diselesaikan maka akan sangat bagus jika dikombinasikan dengan teknik lainnya misalnya dengan wawancara. Misalnya siswa diminta mengukur tinggi tiang bendera dengan menggunakan identiitas trigonometri.

4.         Tes
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, tes dilakukan setelah proses pembelajaran atau kegiatan selesai. Sayangnya tes seperti biasanya berujung pada penyekoran. Pragmatis penyekoran sering sebagai pertimbangan, sehingga cenderung mangabaikan proses. Pada kenyataannya, model pilihan ganda yang paling banyak digunakan. Untuk memberikan ruang bagi penilaian autentik maka pilihan ganda perlu ditambah dengan cara pengerjaan.

5.         Portofolio
Bahasa sederhana dari potofolio adalah kumpulan pekerjaan yang telah dilakukan oleh siswa. Di dalamnya bisa termasuk tugas, hasil tes, laporan, catatan guru, dan sebagainya. Portofolio merupakan sumber data yang sangat baik bagi guru. Selain itu portofolio dapat digunakan oleh siswa untuk melihat perkembangan yang terjadi terhadap dirinya dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu setiap portofolio harus diberi catatan tanggal penyusunannya.

Untuk menjamin penilaian benar-benar faktual maka perlu adanya kombinasi dari berbagai teknik di atas.
Demikianlah Artikel Kali ini mengenai Contoh Penilaian Autentik Mata pelajaran Matematika Semoga bermanfaat. 

Anda ingin versi dokumen word? Silakan Download :
Contoh Penilaian Autentik Mata pelajaran Matematika